Peserta International Summer Course 2022 mengunjungi Kepulauan Seribu

Melakukan kegiatan snorkling untuk melihat ekosistem terumbu karang dan ikan

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University dan Program Studi (Prodi) Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) mengajak peserta Summer Course 2022 mengunjungi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu DKI Jakarta (17/9). Peserta Summer Course 2022 ini berasal dari IPB University, Universitas Sriwijaya, University of the Philippines Los Banos, Central Luzon State University Filipina, Marinduque State University (Filipina), Universiti Putra Malaysia.
Peserta didampingi oleh Prof Lina Karlinasari, Dr Syartinilia dan Dr Liyantono yang merupakan koordinator program Summer Course 2022. 

Dr Liyantono menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah peserta dapat mengamati kondisi lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkaitan dengan potensi perubahan atau peningkatan suhu global.
“Yang kedua, mereka mendapatkan informasi tentang kesadaran masyarakat terkait dengan potensi bencana pesisir dan pulau melalui diskusi dan interview langsung terhadap masyarakat. Ketiga adalah berlatih dan praktik konservasi lingkungan melalui kegiatan penanaman mangrove, lamun dan transplantasi terumbu karang serta observasi penyu dan terumbu karang,” ujarnya.

Menurutnya, poin penting dari kunjungan ke Pulau Pramuka ini adalah peserta mendapatkan pengalaman langsung dari praktik di lapangan setelah mendapatkan teori-teori di kelas selama program Summer Course 2022. Sehingga lebih paham secara mendalam tentang apa yang telah disampaikan.
Sementara itu, Silvandri, salah satu petugas Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) yang ditempatkan di Pulau Pramuka ikut memberikan penjelasan. Menurutnya, pengendali ekosistem hutan khususnya di bagian Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) salah satu tugasnya adalah Perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan (P3).
“Di Taman Nasional itu perlindungannya kami jaga, pengawetan flora dan faunanya juga terjaga serta dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujarnya.
Silvandri menjelaskan bahwa salah satu spesies yang ada di TNKS adalah Penyu Sisik, yang merupakan hewan yang hidup di ekosistem Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. “Kami memiliki visi untuk meningkatkan populasi dari Penyu Sisik tersebut dengan cara melakukan pelestarian secara alami,” imbuhnya. (HBL/Zul)