Tingkatkan Peran Komunitas dalam Aksi dan Mitigasi Lingkungan PSL IPB gelar Studium Generale

Pascasarjana (PSL-SPs), IPB University pada 17 Desember 2022 menyelenggarakan Studium Generalè (SG). SG di akhir semester genap 2022/2023 dilaksanakan oleh mata kuliah PSL-150A: Ekologi-Dinamika Sistem Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan dengan judul Community Movement in Responding to Environmental Mitigation and Adaption. Prof. Hadi Susilo Arifin, sebagai kordinator PSL-150A dan sekaligus Ketua Prodi Magister PSL, menyatakan: topik ini penting dan juga menarik karena peran komunitas sangat signifikan dalam ranah lingkungan dan pengelolaan sumberdaya alam. Hadi lebih lanjut, bahwa SG ini bertujuan agar mahasiswa Pascasarjana baik di PSL SPS IPB, maupun dari luar IPB serta masyarakat umum mendapat insight terkait pengelolaan lingkungan berbasis community movement. Secara khusus SG di PSL, langsung menghadirkan tokoh masyarakat, pelaku/praktisi & pemerhati lingkungan, atau birokrat.

Studium Generalè kali ini menghadirkan dosen tamu, Letjen TNI Purn. Dr. (H.C) Doni Monardo.  Selain saat ini beliau sebagai Komisaris Utama MIND ID, dan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat.  Juga kita kenal sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana periode 2019-2021. Dalam sambutannya, Prof. Widiatmaka, Ketua Program Doktor PSL, menyebutkan bahwa Bapak Doni Monardo adalah alumni PSL, karena bulan April 2021 lalu telah mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dari IPB University di bidang Ilmu Lingkungan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam. Tepat sekali menjadi Dosen Tamu di sini, karena pengetahuan dan pengalamannya sangat perlu dibagikan kepada mahasiswa pascasarjana dan masyarakat umum.

Dalam paparan materi kuliahnya, Doni menekankan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membuat lingkungan kita tetap terjaga, yaitu dengan penanaman pohon sebanyak-banyaknya. Dalam success story-nya, Doni pun telah melakukan banyak aksi terkait penanaman pohon di berbagai daerah seperti Maluku, Aceh, hingga Ibu Kota Nusantara. Tercatat sebanyak 16,2 juta pohon sudah disebar sejak tahun 2008 hingga sekarang. Doni Monardo menyebutkan bahwa, “Menyelamatkan lingkungan adalah upaya untuk menyelematkan generasi yang akan mendatang”.

Sumberdaya manusi (SDM), terutama masyarakat yang mumpuni, tergerak memberi perhatian pada lingkungan, merupakan komponen terpenting dalam mewujudkan upaya pelestarian lingkungan. SDM yang baik dan ikhlas dalam melakukan perubahan tentunya akan membawa dampak yang luar biasa pada lingkungan. Terlebih jika didukung oleh beberapa faktor, seperti akademisi, pemerintah, pelaku usaha dan media dalam sinergi pentahelix.

Sebelum, sesi tanya-jawab,  moderator, Hadi Susilo Arifin memberi kesempatan kepada tim dosen PSL-150A, Dr. Wonny Achmad Ridwan menyampaikan tanggap pada materi SG ini. Wonny mengingatkan  bahwa pohon, tanaman, tumbuhan adalah produsen oksigen.

Kalau dihubungkan dengan agama terkait penanaman pohon, ada 12 hadits yang menyatakan bahwa menanam pohon adalah sedekah. Pohon merupakan oksigen, jika Kebun Raya Bogor hilang, bisa dibayangkan jumlah oksigen di Kota Bogor menurun drastis”, ujar Wonny dalam pembahasannya. Sebenarnya tanaman adalah penyerap CO2, dan melalui fotosintesis akan mengahsilkan sumber Inergi, dalam bentuk Carbohydrate serta buangan dalam bentuk Oxygen.

Ardiansyah, salah satu mahasiswa S2 PSL 2022 yang menyampaikan bahwa, “Studium Generalè dengan dosen tamu dari praktisi yang kaya dengan pengalaman lapang, sangat membuka wawasan baru. Diketahui bahwa kebutuhan sumberdaya manusia yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan dalam membangun peradaban yang lestari. PSL sebagai Prodi yang memiliki fokus pada pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan bisa menjadi media pendidikan untuk menghasilkan insan unggul yang berwawasan lingkungan.”

Acara SG dilakukan secara hybrid. Salah satu keuntungannya, SG ini dapat diikuti oleh peserta dari beragam kalangan akademisi maupun masyarakat umum dari seluruh Indonesia. Bebeapa Guru Besar tampak di layer dan juga mengirinkan pertanyaan tertulis, antara lain Prof Edi Santosa (IPB), Prof Eri Barlian (UNP) dan Prof Prabang (UNS). Karena keterbatasan waktu, hanya sembilan penanya yang dapat direspon dan dijawab dengan baik oleh Dosen Tamu, Doni Monardo. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan sampai sesi berakhir. Masih ada 11 pertanyaan yang belum terjawab karena waktu yang disediakan tiga jam telah selesai.

Sembilan penanya terbaik yang direspon oleh Dosen Tamu, masing-masing diberi hadiah oleh panitia SG, 1 buku. Tiga judul buku yang dihadiahkan, adalah: 1. Titik Nol Corona, Doni Monardi di Pusaran Wabah; 2. Kembalikan Harum Citarum, Mari Bekerjasama; 3. Sepiring Sukun Di Pinggir Kali. Acara  SG berlangsung tiga jam, terasa sangat cepat karena berjalan sangat lancer. SG MK PSL-150A ditutup dengan foto bersama antara yang Hadir di Cikaret Room PSL serta yang di layar Zoom Meeting.

*Narahubung:
Febiola Rumangkang [olarumangkang@apps.ipb.ac.id]   

Prof. Hadi Susilo Arifin, Ph.D. [hsaarifin@apps.ipb.ac.id]