Program Studi Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL), Sekolah Pascasarjana IPB University, telah sukses selenggarakan Lokakarya Akademik. Lokakarya bertajuk Evaluasi K2020 dan Penyelarasan K2025 pada Sabtu, 26 April 2025 bertempat di Ruang Situ Cikaret Kampus IPB Baranangsiang, Bogor.
Acara dibuka dengan laporan Ketua Panitia, Prof. Efi Yuliati Yovi selaku Sekretaris Prodi Magister PSL. Sekaligus menjelaskan proses penyelarasan K2020 dan K2025. Sambutan pengarahan sekaligus pembukaan Lokakarya oleh Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Dodik Ridho Nurrochmat. Lokakarya ini merupakan kesempatan baik bagi Program Magister PSL dalam penyelarasan kurikulum untuk pengembangan program reguler dan khusus by course, by research, program International melalui Double Degree, atau bahkan pembukaan konsentrasi baru “International Class of Geospatial Technology for Natural Resources & Environmental Management”. International Class tersebut akan dibuka untuk admisi Semester Genap 2025/2026 ujar Dodik.
Lokakarya bertujuan untuk mengevaluasi kurikulum K2020 yang telah berjalan dan merumuskan penyelarasan K2025 agar lebih adaptif terhadap dinamika ilmu dan kebutuhan dunia kerja. Dalam presentasinya, Prof. Hadi Susilo Arifin, Kaprodi Program Magister PSL memaparkan hasil evaluasi implementasi kurikulum K2020 serta usulan untuk rencana kurikulum K2025. Masukan dan saran konstruktif serta kurasi ringkas pada Learning Outcome (LO) dan Mata Kuliah oleh Prof. Yulin Lestari, Direktur DTPTP-IPB. Secara DaRing Sekjen Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan Indonesia (PEPSILI), yaitu Prof. Prabang Setyono, juga Kaprodi Ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret (UNS) memberikan masukan antara lain keselarasan kurikulum Ilmu Lingkungan dari S1-S2 hingga S3.
Pada sesi siang, berbagai stakeholder memberikan masukan berharga. Di antaranya dari anggota Himpunan Alumni (HA) PSL IPB, Ketua Umum PEPSILI Dr Suyud Warno Utama (Sekolah Ilmu Lingkungan UI). Lokakarya ini dihadiri juga pimpinan perusahaan, lembaga konsultan para pengguna lulusan S2 PSL, serta para alumni S2 PSL K2020. Salah satu pengguna lulusan, Bapak Oepoyo Prakoso (Corporate Sustainability Head PT Solusi Bangun Indonesia), menyampaikan apresiasinya terhadap kualitas lulusan, sekaligus memberikan masukan untuk penguatan kurikulum di masa depan.
“Kami sangat puas dengan lulusan S2 PSL IPB, namun untuk menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks, pendalaman pada aspek praktis seperti regulasi lingkungan, standar ESG global, dan teknologi hijau perlu diperkuat dalam kurikulum,” saran Oepoyo.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan perumusan hasil lokakarya yang diwakili oleh satu Tim Perumus, yaitu Prof. Efliza Noor. Harapannya, hasil lokakarya ini dapat menjadi landasan strategis dalam pengembangan kurikulum Program Studi Magister PSL yang lebih unggul, adaptif dan relevan di masa depan menghasilkan lulusan yang bisa memberi dampak pada pembangunan lingkungan hidup secara nasional, regional dan global.
[Narasumber: Hadi Susilo Arifin hsarifin@apps.ipb.ac.id]