Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan lokakarya pendidikan program magister kurikulum 2020 (K2020) (18/12). Kegiatan ini dilakukan secara hybrid dan dibuka resmi oleh Dekan SPs IPB University, Prof Anas Miftah Fauzi.
Dalam sambutannya, Dekan SPs IPB, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan lokakarya K2020 Prodi Magister PSL SPs IPB University. Sebagai informasi bahwa SPs IPB University baru saja selesai diaudit terkait assessment implementasi ISO 21001:2018. ISO ini tentang Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP), dengan tim auditor dari Sucofindo International Certification Services. Disampaikan hasil audit menyatakan tidak ada temuan, dan SPs IPB University akan segera mendapatkan sertifikat ISO 21001:2018.
“Hasil ini memperlihatkan bahwa SPs IPB University dan juga Prodi sudah melaksanakan SMOP secara baik dan sesuai kriteria yang sudah diterapkan dan melalui lokakarya ini kita sudah memulai K2020 dan sudah waktunya untuk melakukan evaluasi barangkali ada hal yang harus diperkuat maupun direvisi bersama-sama untuk mengkaji K2020,” ujarnya.
Sebagai Dekan SPs, Anas menyampaikan beberapa usulan agar dalam lokakarya akedmik ini ada beberapa penguatan yang harus didiskusikan. Terutama penguatan perintisan program Double Degree, atau Joint Degree, maupun Credit Earning. Sebenarnya program tersebut sudah diinisiasi, antara lain dengan Prodi Hubungan International, FISIP, Universitas Indonesia yang sudah dilakukan terkait dengan Peminatan Diplomasi Lingkungan. Kemudian dengan Maastricht Sustainability Institute (Maastricht University) dan Graduate School of Global Environmental Studies (Kyoto University) yang sedang dirintis. Selain itu perlu implementasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk program Magister PSL SPs IPB University dan perlu adanya research for impact dengan konektivitas dengan pusat-pusat studi serta cohort research dengan mengembangkan penelitian mahasiswa PSL SPs IPB University yang berlanjut.
“PSL SPs IPB University juga dapat memulai program continuing education yaitu memberikan kesempatan kepada alumni untuk bisa mengikuti kuliah secara gratis dengan syarat dan ketentuan berlaku. Dan yang terakhir peningkatan sarana dan metode pembelajaran seperti smart classroom, flipped classroom, modular based learning dan sebagainya,” ujarnya di akhir sambutan.
Sementara itu, Prof Hadi Susilo Arifin, Ketua Prodi Magister PSL SPs – IPB University menyampaikan hingga saat ini, K2020 telah berlangsung selama tiga Angkatan. K2020 dimulai sejak semester ganjil 2020/2021. Dalam pelaksanaannya, ditemukan berbagai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu berbagai kegiatan yang dilakukan prodi perlu dievaluasi agar sejalan dengan kurikulum, visi-misi-tujuan prodi, serta capaian pembelajaran dan capaian lulusannya. Paradigma baru dalam proses penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi, khususnya program pascasarjana perlu dikaji secara tuntas terutama dalam kaitannya dengan kualitas calon mahasiswa serta dosen yang terlibat, relevansi prodi, efisiensi, kualitas lulusan, dan produktivitas serta performance indicator dari proses pendidikan tersebut.
“Tujuan utama dari pelaksanaan lokakarya pendidikan Prodi Magister PSL SPs IPB University adalah untuk mereview pelaksanaan K2020 dari berbagai stakeholders. Mereka yang diundang memberi review terhadap K2020 adalah organisasi profesi PEPSILI, alumni, pengguna alumi dari birokrat dan industri/pelaku usaha, akademisi, serta mahasiswa yang sedang menjalani kuliah baik dari program regular, kelas khusus, serta mahasiswa asing yang sedang belajar di PSL. Dari masukan stakeholders ini kita mencari benang merah pemikiran dan penerapan serta perbaikan K2020 program magister ke depan. Hal ini sangat penting untuk menjawab tantangan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan di masa mendatang,” jelas Hadi.
Hadi Susilo Arifin juga menjelaskan pada K2020 terdapat 3 peminatan (konsentrasi) di Prodi Magister PSL SPs IPB University. Ini pun dibentuk atas hasil tracer study yang dilakukan dalam masa persiapan K2020. Tiga konsentrasi tersebut adalah environmental diplomacy (diplomasi lingkungan), environmental change, pollution and disaster management (manajemen perubahan lingkungan, pencemaran dan bencana) serta sustainable agro-maritime system (sistem agro maritime berkelanjutan). “Awalnya kami melakukan tracer study dengan stakeholders yang terlibat untuk memilih 6-7 peminatan yang ditawarkan sesuai tuntutan dan tantangan saat ini. Lalu diambil tiga besar peminatan tersebut yang sangat relevan akan kebutuhan keilmuannya saat ini,“ ujarnya.
Acara utama adalam ulasan atau review K2020 dimulai dari Prof Prabang Setyono (Sekjen Perhimpunan Program Studi Lingkungan Indonesia/PEPSILI), Dr Suwandi (Ketua Himpunan Alumni PSL SPs IPB University), serta perwakilan dosen kordinator mata kuliah, perwakilan alumni, perwakilan swasta dan birokrat sebagai pengguna alumni, serta perwakilan mahasiswa aktif prodi PSL SPs IPB University. Sebagai puncaknya, Prof Agus Buono, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SPs IPB Univerity, memberikan respon dari review para stakeholders, serta menjawab beberapa hal yang terkait dengan operasional kegiatan akademik pada pelaksanaan K2020 (HBL).