Sidang Promosi Doktor Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana IPB University telah berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025 di Gedung Sekolah Pascasarjana, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Eryna Elfasari Rangkuti, mahasiswa Program Doktor PSL angkatan 2019, sukses mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji. Tim Komisi Pembimbing terdiri dari Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc. (Ketua), Prof. Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc.Agr., dan Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnaen Siregar, M.For.Sc., dengan penguji luar Dr. Alina Akhdiya, M.Si. (BRIN) dan Prof. Dr. Ir. Widiatmaka, DAA (Ketua Program Studi PSL IPB University).
Disertasi berjudul “Sinergisme Mikrob dan Pestisida pada Keberlanjutan Usaha Tani Padi Sawah” ini membahas tantangan besar dalam pertanian padi sawah, khususnya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan pestisida yang tidak rasional. Penggunaan berlebihan berdampak pada pencemaran lingkungan, penurunan kualitas tanah, dan kematian mikroorganisme bermanfaat. Penelitian ini mengkaji potensi mikroba toleran pestisida sebagai agen hayati untuk meningkatkan pertumbuhan padi sekaligus mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan.
Penelitian dilakukan melalui empat tahap, mulai dari analisis pengetahuan dan perilaku petani, seleksi dan evaluasi mikroba potensial, uji sinergisme mikroba–pestisida–pupuk NPK pada skala rumah kaca, hingga analisis keberlanjutan usaha tani berbasis dimensi ekologi, ekonomi, sosial-budaya, dan teknologi-infrastruktur. Dari sembilan isolat yang diuji, Bacillus siamensis (APE35) terbukti paling unggul dalam toleransi pestisida, biokontrol terhadap Rhizoctonia solani, pelarutan fosfat, dan produksi hormon IAA.
Hasil uji in planta menunjukkan bahwa kombinasi bakteri APE35, pestisida, dan pupuk NPK setengah dosis dapat meningkatkan pertumbuhan padi, sehingga berpotensi mengurangi penggunaan pupuk kimia tanpa menurunkan produktivitas. Analisis keberlanjutan menunjukkan dimensi ekologi dan sosial-budaya tergolong cukup berlanjut, sedangkan dimensi ekonomi dan teknologi-infrastruktur masih rendah. Kecamatan Pamijahan memiliki indeks keberlanjutan tertinggi (60,08), disusul Leuwiliang (51,89) dan Dramaga (43,86).
Eryna, yang juga dosen di Universitas Ibnu Chaldun, melalui karyanya memberikan kontribusi penting bagi pengembangan pertanian berkelanjutan. Temuannya menawarkan pendekatan terpadu yang memadukan teknologi mikroba dan pestisida secara sinergis untuk menciptakan sistem budidaya padi yang ramah lingkungan, produktif, dan adaptif. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan pertanian berkelanjutan, mendukung pencapaian SDGs nomor 2 (Tanpa Kelaparan) dan nomor 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

