Sidang Promosi Doktor PSL IPB University an. Emil Wahdi

Senin, 29 September 2025, Sidang Promosi Doktor Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana IPB University telah dilaksanakan di Ruang 202, Gedung Sekolah Pascasarjana, Kampus IPB Dramaga, Bogor.  Emil Wahdi, mahasiswa Program Doktor PSL angkatan 2019, berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji.  Tim komisi pembimbing terdiri dari Prof. Dr. Ir. Rizal Sjarief Sjaiful Nazli, DESS. selaku ketua serta Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc., Dr. Ir. Sri Mulatsih, M.Sc,Agr., dan Dr. Ir. Dahri Tanjung, M.Si selaku anggota. Adapun penguji luar pada ujian tertutup yaitu  Dr. Ing. Dase Hunaefi, S.TP., M.Food.St (Fakultas Teknologi Pangan, IPB University) dan Dr. Ir. Henny Nuraini, MSi (Fakultas Pertenakan IPB University). Penguji luar pada ujan terbuka yaitu Dr. Ing. Dase Hunaefi, S.TP., M.Food.St (IPB University) dan drh. Desianto Budi Utomo, M.Sc., Ph.D (Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak/GPMT).

Promovenda mempertahankan disertasinya yang berjudul “Inovasi Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Kecap Manis dalam Mendukung Keberlanjutan dan Pelestarian Lingkungan”. Disertasi ini mengangkat dua isu penting yaitu pengelolaan limbah industri perunggasan dan pengembangan sumber protein baru.  

Promovenda menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di IPB University pada tahun 1998 dan tahun 2012. Meraih beasiswa BPPDN dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Promevenda berkesempatan untuk menempuh program studi doktor di Program Studi PSL Sekolah Pascasarjana IPB University tahun 2019.  Salah satu karya ilmiah berjudul “Isolation of monosodium L-glutamate from chicken feather as a sweet sauce flavor” telah dipublikasikan pada IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 1359 tahun 2024.

Dengan kebaruan pemanfaatan bulu ayam sebagai bahan baku kecap manis, Promovenda yang saat ini aktif bekerja sebagai dosen pada Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan, Sekolah Vokasi, IPB University, berharap penelitian ini dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan.  Di masa depan, diharapkan agar inovasi ini dapat berkembang menjadi produk lainnya yang menjadi bagian dari ekosistem pangan berkelanjutan. Selanjutnya, hasil analisis menunjukkan bahwa inovasi ini mendukung pencapaian enam bidang transformasi utama SDGs melalui penyediaan pangan bergizi, pengurangan limbah, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, efisiensi energi, serta pemanfaatan teknologi digital.